Kamis, 30 Juli 2015

Panduan Transformator

Panduan Transformator

PANDUAN PEMASANGAN, PENGGUNAAN dan PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR

   PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
Transformator yang dijelaskan dalam panduan ini telah dirancang, diproduksi dan diuji dengan sangat hati-hati dan penuh perhatian. Dengan pemasangan, komisioning, penggunaan dan pemeliharaan yang benar, konsumen akan menerima pelayanan seumur hidup bebas masalah.Kami telah mencoba memberikan panduan secara menyeluruh pada buku ini, tetapi bilamana terdapat permasalahan yang muncul di luar lingkup panduan ini. Jangan ragu-ragu untuk menghubungi kami  dengan memberikan rincian masalah dan data-data transformator.
   KONSTRUKSI (CONSTRUCTION)
Transformator tipe “Hermetically Sealed” dengan pengisian penuh minyak, dimana tidak terdapat ruang gas sama sekali. Tekanan yang timbul akibat tekanan minyak akan dipindahkan keperluasan sirip-sirip pendingin.
            
   PENGIRIMAN (DELIVERY)
Kualitas adalah prioritas kami. Kami menerapkan standard baku dalam melaksanakan berbagai pekerjaan kami. Kami melakukan berbagai tes dan inspeksi sebelum transformator dikirim dari pabrik, untuk memastikan produk yang sedang dibuat memiliki mutu terbaik. Transformator dikirim dengan diisi minyak dan aksesoris terpasang ( Integrated safety detector DGPT2/DMCR/RIS atau Thermometer). Sedangkan Plug-in Bushing dan Roda terpisah dalam kardus.
   PENGANGKATAN DAN PEMINDAHAN (HANDLING)
Untuk memindahkan transformator, gunakan forklift atau derek yang sesuai dengan beratnya. Untuk pengangkatan dengan derek, gunakan kupingan-kupingan pengangkat (lifting eyes) yang terletak di bagian tepi atas tangki transformator. Rantai derek sebaiknya tidak bersentuhan dengan bushing dan Integrated safety detector RIS/DMCR/DGPT2 atau Thermometer.
Bila tidak tersedia forklift atau derek, transformator juga dilengkapi dengan roda, sehingga dapat ditarik atau didorong, namun harus dijaga agar transformator tersebut jangan sampai miring atau terbalik. Dan hidari goncangan serta  getaran selama pengangkatan dan pemindahan transformator.

   PEMERIKSAAN PADA SAAT KEDATANGAN (EXAMINATION UPON ARRIVAL)
Pada saat kedatangan, transformator di atas truk harus segera diperiksa karena mungkin terjadi cacat atau kerusakan saat transportasi. Perlu diperhatikan bahwa serah terima transformator kepada pihak kosumen adalah di atas truk, sehingga sebelum transformator diturunkan periksa secara menyeluruh bagian luar transformator dari hal-hal sebagai berikut :
  • Periksa kondisi tangki transformator. Pastikan tidak ada kebocoran, retak, atau kecacatan lainnya.
  • Periksa kelengkapan dan kondisi dari pada perlengkapan transformator. Jika dilengkapi bushing porcelain, proteksi DGPT2/DMCR/RIS pastikan tidak retak, lihat gbr.2. Kelengkapan plug-in bushing 50 mm2 dan roda terkirim terpisah dari transformator, jika perlu tanyakan kepada pihak ekspedisi.
                                                                    Gbr.2 Proteksi RIS
  • Periksa tinggi permukaan minyak transformator di oil level indicator. Pastikan pelampung (warna merah) minyak di posisi maksimal.
  • Pastikan semua baut dan mur terpasang kencang, dan keran-keran tertutup rapat.
  • Periksa daya, tegangan, fase, frekuensi dan vektor group transformator pada pelat diagram (name plate), apakah sudah sesuai pesanan. 
PERHATIAN : Pastikan tidak ada kebocoran, retak, atau kecacatan lainnya pada saat serah terima transformator di atas truk. Bilamana hal ini terjadi, segera buatkan catatan di Surat Jalan yang diketahui oleh pihak sopir truk/exspedisi atau menghubungi pihak supplier.



❻    PENYIMPANAN (STORAGE)
Setelah transformator tiba di lokasi, diharapkan transformator segera dipasang dan dioperasikan. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, simpanlah transformator tersebut di tempat yang kering dan terhindar dari cuaca panas, sebaiknya penyimpanan ditempatkan di dalam ruangan. Hal ini akan memberi kontribusi untuk menjaga cat dalam kondisi baik.
Setelah lebih dari 12 bulan dalam penyimpanan, tegangan tembus (dielectric strength) minyak harus diuji, dan tidak boleh kurang dari 30 kV / 2.5 mm.
 

   PEMASANGAN (INSTALLATION)
Transformator dengan sistem pendinginan udara alami (ONAN), sepenuhnya pendinginan transformator bergantung pada udara disekitarnya untuk mengusir dan melepas panas.
Untuk alasan ini, diperlukan ventilasi yang baik dimana transformator dipasang, sehingga udara hangat dengan cepat dapat dievakuasi dan digantikan dengan udara sejuk masuk dari luar. Jika ventilasi ruangan terlalu kecil, pertukaran udara berlangsung lambat dan suhu di dalam ruangan transformator dapat menjadi terlalu panas.
Suhu transformator selalu lebih besar beberapa derajat daripada suhu udara disekitarnya, karena suhu udara disekitar transformator dan suhu transformator itu sendiri meningkat akibat naik turunnya beban.
Untuk ventilasi yang baik, asupan udara dingin harus berada pada bagian bawah transformator dan ventilasi untuk pemindahan udara hangat dibagian atas ruang transformator.
Asupan dan pembuangan udara ventilasi harus ditempatkan secara diagonal melintasi ruangan transformator. Gbr. 3
Sebagai panduan 1 kW memerlukan asupan udara dingin 3 m3 / min 20oC
Perbedaan antara asupan udara dingin 3 m3 dan pembuangan, untuk 5 kW diperlukan luas penampang ventilasi pembuangan sekitar 0.4 m2 atau untuk 2.5 kW diperlukan luas  penampang ventilasi pembuangan 0.2 m2.
Perhatikan bahwa daerah asupan udara dingin kemungkinan kurang daripada pembuangan udara hangat sekitar 10%. Oleh karena itu diusahakan penampang asupan udara dibuat selebar mungkin.
Agar udara dapat bersikulasi dengan bebas di sekitar transformator, jarak antara transformator dan dinding atau partisi tidak kurang dari 50 cm. Tindakan yang sama harus diambil jika ada beberapa transformator di dalam ruangan. Transformator harus diatur sedemikian rupa sehinga pengawasan dan pemeliharaan dapat dilakukan saat mereka beroperasi. Kususnya peralatan keran pengisian dan pengurasan minyak harus dengan mudah dapat diakses.
Level oil dan temperatur yang terdapat pada proteksi DGPT2, DMCR, atau RIS harus terlihat dengan jelas. 
Gbr. 3 Asupan dan pembuangan udara ventilasi harus ditempatkan secara      
 diagonal melintasi ruangan transformator.
   KOMISIONING (COMMISSIONING)

  • Periksa plat diagram (name plate) apakah karateristik transformator sesuai dengan yang akan dipasang.
Gbr. 4. Plat Diagram Transformer



  • Periksa masing-masing posisi tap changer, yang ditandai dengan angka 1    hingga 5.  Masing-masing menunjukkan tingkat tegangan sesuai dengan yang tercantum di name plate transformator. Posisi tap changer harus disesuaikan dengan tegangan kerja PLN.  Posisi normal tap changer sesuai dengan standar   sistem  tegangan  menengah  yang  berlaku  di  Indonesia yaitu 20000 volt berada pada posisi tap 3.  


                                                                   Gbr. 5  Tap Changer
 PENTING : Transformator harus dalam keadaan mati sebelum merubah posisi tap changer


               Untuk merubah posisi tap changer, lakukan langkah-langkah sebagaiberikut:

a)      Buka kunci tap changer dengan mengendorkan sekrup pengamannya (warna merah).
      b)      Angkat sekrup utama (warna hitam), dan putar ke posisi yang diinginkan.
      c)       Turunkan kembali sekrup utama dan pastikan posisinya telah pas.
      d)   Kunci kembali tap changer dengan mengencangkan sekrup pengamannya (warna 
            merah).



  •  Periksa sambungan-sambungan pada terminal transformator pada sisi primer dan sekunder termasuk   pentanahan transformator.
                                                    Gbr. 6   Penyambungan kabel-kabel 
                                                               terminal transformator
 
Penyambungan kabel-kabel terminal transformator harus menggunakan sepatu kabel (cable lug) yang sesuai, untuk menghindari timbulnya panas dan kontak tak sempurna dengan terminal-terminal trafo tersebut. Baut dan mur pada sepatu kabel harus dikencangkan dengan sempurna.

❾   SISTEM PENTANAHAN (GROUNDING SISTEM)
Titik netral (terminal 2N) pada transformator yang mempunyai hubungan belitan bintang ( Y ) diharuskan untuk dipasang pentanahan (gbr. 6) dengan tahanan pentanahan ( R ) ˂ 5 Ohm.
Bilamana beban masing-masing phasa tidak seimbang, maka pada titik netral akan timbul arus pada sambungan netralnya, hal ini akan mengakibatkan tegangan pada jaringan tidak seimbang pula. Agar tegangan jaringan dapat dipertahankan keseimbangannya, maka perlu dipasang pentanahan yang disambungkan ke titik netral transformator.
                                                  Gbr. 6    Pentanahan titik Netral ( 2N )



Peristiwa putusnya kawat BC pentanahan atau loss kontak pada titik netral, mengakibatkan melonjaknya tegangan.
Apakah setiap kawat pentanahan putus atau loss kontak akan menyebabkan tegangan melonjak ? jawabnya tidak, jika beban setiap phasa rata atau besarnya mendekati sama.
 
 
 
Source
http://suluhelectric.blogspot.com/2014/01/panduan-transformator.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar